Nama Jalan Tol Terpanjang Di Indonesia Adalah

Nama Jalan Tol Terpanjang Di Indonesia Adalah

Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing

Tidak ada CCTV yang online.

Jalan Tol Surabaya - Gresik

Jl. Tol Surabaya - Gresik, Jawa Timur, ID

Jakarta-TangerangGT. MERUYA 2

Tidak ada CCTV yang online.

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalan tol biasa digunakan untuk mempercepat waktu tempuh dari satu lokasi ke lokasi lain. Untuk dapat menggunakan jalan tol, diperlukan sejumlah biaya yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Namun, tahukah kamu kalau jalan tol merupakan sebuah singkatan? Lantas, apa, sih, kepanjangan dari istilah tol? Simak ulasannya di bawah ini!Ternyata Singkatan, Ini Dia Kepanjangan Jalan TolDikutip dari laman resmi Daihatsu, tol sebenarnya singkatan dari tax on location, Beauties. Ini yang jadi dasar mengapa pengendara dikenakan sejumlah tarif saat melintasi atau menggunakan jalan tol. Tarifnya juga akan tergantung sesuai dengan jalan tol yang diakses atau jarak tempuh yang digunakan setiap pengendara.

Sementara itu, melansir dari situs bpjt.pu.go.id, sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.

Sejarah Pembangunan Jalan Tol Pertama di IndonesiaDilansir dari detikFinance, pembangunan jalan tol pertama di Indonesia ini dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal. Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.

Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.

Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut, 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain.

Pada periode 1995 hingga 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km. Namun upaya ini terhenti akibat adanya krisis moneter pada Juli 1997 yang mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan tol dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 39/1997.

Akibat penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami stagnansi, terbukti dengan hanya terbangunnya 13,30 km jalan tol pada periode 1997-2001. Pada tahun 1998 Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No.7/1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam penyediaan Infrastruktur.

Selanjutnya di tahun 2002 Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 15/2002 tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur. Pemerintah juga melakukan evaluasi dan penerusan terhadap pengusahaan proyel-proyek jalan tol yang tertunda. Mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 terbangun 4 ruas jalan dengan panjang total 41,80 km.

Pada tahun 2004 diterbitkan Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan yang mengamanatkan pembentukan BPJT sebagai pengganti peran regulator yang selama ini dipegang oleh PT Jasa Marga.

Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada 28 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia. Penerusan terhadap 19 proyek jalan tol yang pembangunannya ditunda pada tahun 1997 kembali dilakukan.

Namun tidak berhenti di sana, tentu saja hingga saat ini baik pemerintah maupun swasta masih akan terus membangun infrastruktur yang satu ini. Adapun sejauh ini pembangunan jalan tol akan tetap dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu pembiayaan penuh oleh swasta, program kerja sama swasta-publik (Public Private Partnership/PPP) serta pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah dengan operasi-pemeliharaan oleh swasta.

Saksikan video di bawah ini:

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jalan Tol Surabaya–Gresik adalah jalan tol sepanjang 20,70 kilometer yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol di sebelah timur dan rencana Jalan Tol Tuban–Gresik di sebelah barat. Jalan tol ini melintasi Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Jalan tol ini mulai beroperasi sejak tahun 1993 dan menjadi akses utama yang menghubungkan Surabaya dengan Jakarta via jalur Pantura.

Ruas Dupak-Manyar (Dikelola PT Margabumi Matra Raya)

Jalan tol Surabaya-Gresik mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 1 tempat istirahat yaitu:

Jakarta - Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 189 Km diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan Gerbang Tol (GT) Simpang Pematang KM 240, pada Jumat (15/11/2019). Jalan Tol ini merupakan salah satu ruas Jalan Tol Terpanjang yang pernah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung merupakan ruas terpanjang yang pernah saya resmikan. Kita harapkan nanti jalan tol ini dapat tersambung lagi dari Kayu Agung ke Palembang dan Palembang ke Banyuasin. Pemerintah terus melanjutkan pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera sepanjang 2.974 Km dari Lampung hingga Aceh yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2024,” kata Presiden Jokowi pada saat meresmikan Jalan Tol Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dengan menekan tombol sirine secara simbolis.

Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit, dan Direktur Utama (Dirut) PT. Hutama Karya (HK) Bintang Perbowo.

Presiden Jokowi mengatakan, semakin bertambahnya salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang diresmikan ini, maka mobilitas orang, barang/logistik, dan jasa akan semakin menjadi lebih baik, sehingga akan berpengaruh pada peningkatan indeks daya saing bangsa. “Kita ingin kecepatan dalam jaringan logistik, jika sebelumnya dari Palembang ke Lampung sekitar 10 jam, dengan jalan tol sekarang bisa 3 jam. Itu yg namanya efisiensi,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menambahkan, kehadiran jalan tol Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memfasilitasi sentra produksi dengan membangun keterkaitan antara pusat produksi (kawasan industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata) dengan outlet-outlet (pelabuhan/bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah.

Sementara, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit saat memperikan penjelasan kepada Presiden Jokowi menambahkan kehadiran ruas tol ini akan mendukung pengembangan Kawasan Indralaya Midtown, Waterfront City Bakauheni, dan Pelabuhan Panjang di Lampung serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api di Kabupaten Banyu Asin.

"Salah satu yang cukup menarik pada ruas ini adalah inovasi pembiayaan dimana masing-masing segmen disupport dari pembangunan jalan tol yang ada di Pulau Jawa yang tingkat pengembalian investasinya tinggi, sehingga menjadi subsidi silang ke ruas jalan tol ini," kata Danang.

Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang sepanjang 112 km dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa yakni PT. Jasamarga Semarang Batang (25 km), Waskita Bumi Kira (25 km), Citra Karya Jabar Tol (6 km), Jasamarga Japek Selatan (15 km) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 km). Sementara sisanya merupakan merupakan penugasan Pemerintah kepada BUMN PT. Hutama Karya.

Sedangkan pada Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 77 Km, pembangunannya dilakukan oleh PT. Hutama Karya sepanjang 77,17 km dan sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 km yang merupakan jalan akses.

Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung merupakan Jalan Tol lanjutan ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 141 Km yang sudah beroperasi penuh sejak Maret 2019 lalu. Konstruksi ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung telah dikerjakan sejak pertengahan 2017 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun.

Setelah dilaksanakan peresmian jalan tol ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) menyerahkan piagam MURI kepada Dirut PT. Hutama Karya (HK) Bintang Perbowo selaku salah satu operator yang melaksanakan pembangunan Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Jokowi, Menteri Basuki, Menteri Kabiner Kerja, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit dan para undangan yang hadir. (BPJT/Dms)

Jakarta-CikampekKM 31+000 | CIKARANG BARAT